Dia
udah merasuki kehidupanku . .
Dunia
yang akan menjadi berwarna . .
Mungkin
rasa sayang itu belum sepenuhnya ada, tapi rasa sayang itu ingin aku tuangkan
sepenuhnya. Perubahan emang pasti ada dan disaat itu perubahan terhadap
perasaan mulai menghampiriku. Aku memang terpuruk dengan kisah cintaku dulu,
tapi saat dia hadir mungkin keterpurukanku akan menjadi kebahagiaan.
Dan mulai aku ubah perasaanku terhadap cinta yang baru, tak pernah
aku yakini dia adalah bentuk keseriusanku, karna aku hanya menjalani apa yang
ada di statusku.
Perlahan semua berubah, perhatian
dia, sikap dia, semua tentang dia mulai merasuki hati ini, mulai menghipnotis
hatiku unntuk menerimanya dan tak bias menolak. Aku diam tanpa kata, perlahan
tapi pasti semuanya berubah. Entah kenapa keseriusan dia membuatku tak berkutik
dan secara perlahan dia sudah menjadi keseriusanku.
Dalam perjalanannya aku dan dia
selalu ada rintanganyang menghampiri, tapi itu hanya warna dalam hubungan kita.
Sampai suatu saat kisah kita terpisah karna sebuah perubahan dalam hidupku, aku
harus meninggalkannya demi kemauan keluargaku.
Pondok.
. . suatu tempat yang asing buatku yang tak pernah aku inginkan ada di
kehidupanku. Tapi aku harus menjalaninya, penjara suci kata mereka, karna
memang seperti di penjara, tak ada kebebasan dan tak ada komunikasi. Tapi
hubungan ini trus aku jalani karna memang tak pernah mau melepasnya.
Sudah
biasa kita terpisah, meski rasa rindu dating tak terjamah, hanya sebuah surat
yang tahu tentang kabar aku dan dia. Sampai suatu saat kepahitan itu datang,
cinta yang tak pernah aku harapkan datang dengan pemaksaan, pertemuanku dengan
seorang wanita membuatku hamper melepaskannya, wanita itu terlalu memaksa
status yang lebih sah dengan anaknya tanpa aku ketahui sama sekali, aku tak tak
pernah menyukai caranya.
Aku
usahakan semampuku mempertahankan hubungan ini, bagaimanapun aku tak akan
pernah melepasakannya. Deraian air mata selalu menemani, pikiran buruk tanpanya
selalu menghantui. Hanya satu pintaku saat itu, “Tuhan, jangan lepaskan dia
dari garis hidupku.” Semangat hidupku tak ada lagi, hanya satu yang dia ucapkan
padaku, “Sebelum kamu menikah, tak akan pernah ku melepasmu.” Hanya sisa-sisa
keyakinan yang saat itu ada.
Sampai
akhirnya ibu mempertahankan hubungan kita, dia yang menghalangi hubunganku
dengan orang lain. Senyum indah tersingsing di bibir ini, hanya memang ibu yang
selalu mengerti aku. Dan aku yakin karna ini kekuatan cinta, semuanya bias
menjadi kenyataan, karna dengan garis takdir darinya aku bisa bertahan dengan
dia.
Memang
benar YAKIN adalah kuncinya, dan aku
yakin dia terbaik buatku.
Aku yakin, aku dari
tulang rusuknya.
Aku yakin dia
jawaban dari hatiku.
Aku yakin dia yang
terakhir buatku.
Kebahagiaan sudah didepan mata,
Kebahagiaanku adalah dengannya dan aku harap ini untuk selamanya . .
This
is my story J J J
Ceritaku
bersama dia yang aku sayang Abd.Halim 05-02-1993 Love you.
Penulis:
Miahul Jannah
0 komentar:
Posting Komentar