Home » , » AdMi Story Part 1

AdMi Story Part 1

Written By Unknown on Senin, 17 September 2012 | 16.11


Tanggal 8 Pebruari 2011, hari selasa yang sangat berharga bagiku . .
Dia udah merasuki kehidupanku . .
Dunia yang akan menjadi berwarna . .
Mungkin rasa sayang itu belum sepenuhnya ada, tapi rasa sayang itu ingin aku tuangkan sepenuhnya. Perubahan emang pasti ada dan disaat itu perubahan terhadap perasaan mulai menghampiriku. Aku memang terpuruk dengan kisah cintaku dulu, tapi saat dia hadir mungkin keterpurukanku akan menjadi kebahagiaan.
            Dan mulai aku ubah  perasaanku terhadap cinta yang baru, tak pernah aku yakini dia adalah bentuk keseriusanku, karna aku hanya menjalani apa yang ada di statusku.
            Perlahan semua berubah, perhatian dia, sikap dia, semua tentang dia mulai merasuki hati ini, mulai menghipnotis hatiku unntuk menerimanya dan tak bias menolak. Aku diam tanpa kata, perlahan tapi pasti semuanya berubah. Entah kenapa keseriusan dia membuatku tak berkutik dan secara perlahan dia sudah menjadi keseriusanku.
            Dalam perjalanannya aku dan dia selalu ada rintanganyang menghampiri, tapi itu hanya warna dalam hubungan kita. Sampai suatu saat kisah kita terpisah karna sebuah perubahan dalam hidupku, aku harus meninggalkannya demi kemauan keluargaku.
Pondok. . . suatu tempat yang asing buatku yang tak pernah aku inginkan ada di kehidupanku. Tapi aku harus menjalaninya, penjara suci kata mereka, karna memang seperti di penjara, tak ada kebebasan dan tak ada komunikasi. Tapi hubungan ini trus aku jalani karna memang tak pernah mau melepasnya.
Sudah biasa kita terpisah, meski rasa rindu dating tak terjamah, hanya sebuah surat yang tahu tentang kabar aku dan dia. Sampai suatu saat kepahitan itu datang, cinta yang tak pernah aku harapkan datang dengan pemaksaan, pertemuanku dengan seorang wanita membuatku hamper melepaskannya, wanita itu terlalu memaksa status yang lebih sah dengan anaknya tanpa aku ketahui sama sekali, aku tak tak pernah menyukai caranya.
Aku usahakan semampuku mempertahankan hubungan ini, bagaimanapun aku tak akan pernah melepasakannya. Deraian air mata selalu menemani, pikiran buruk tanpanya selalu menghantui. Hanya satu pintaku saat itu, “Tuhan, jangan lepaskan dia dari garis hidupku.” Semangat hidupku tak ada lagi, hanya satu yang dia ucapkan padaku, “Sebelum kamu menikah, tak akan pernah ku melepasmu.” Hanya sisa-sisa keyakinan yang saat itu ada.
Sampai akhirnya ibu mempertahankan hubungan kita, dia yang menghalangi hubunganku dengan orang lain. Senyum indah tersingsing di bibir ini, hanya memang ibu yang selalu mengerti aku. Dan aku yakin karna ini kekuatan cinta, semuanya bias menjadi kenyataan, karna dengan garis takdir darinya aku bisa bertahan dengan dia.
Memang benar YAKIN adalah kuncinya, dan aku yakin dia terbaik buatku.
Aku yakin, aku dari tulang rusuknya.
Aku yakin dia jawaban dari hatiku.
Aku yakin dia yang terakhir buatku.
            Kebahagiaan sudah didepan mata, Kebahagiaanku adalah dengannya dan aku harap ini untuk selamanya . .

This is my story J J J

Ceritaku bersama dia yang aku sayang                        Abd.Halim      05-02-1993      Love you.

Penulis: Miahul Jannah

0 komentar:

Posting Komentar


 
Support : AdMi Story | Afrizzal Weblog | Your Link
Copyright © 2013. AdMi's Story - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by AdMi's Story
Proudly powered by Blogger